Woensdag 15 Mei 2013

5 Perang Terbesar Sepanjang Sejarah Dunia

Perang Israel-Palestina

Terjadi dari tahun 1948 saat Inggris yang merampas tanah Palestina dari Kesultanan Turki Ottoman memberikannya kepada kaum Yahudi dalam rangka membangun kembali “tanah air” sejak mereka terusir dari wilayah tersebut karena “membangkang” kepada Tuhan sejak ribuan tahun yang lalu. Negara-negara Timur Tengah dengan mayoritas penduduk muslim yang tidak menyetujui hal tersebut langsung mengangkat senjata melawan Israel dalam Perang Arab-Israel 1948. Namun perang ini berakhir dengan kemenangan Israel. Perang kemudian berlangsung kembali pada tahun 1967, dikenal juga dengan Perang Enam Hari. Perang ini disebabkan masih tidak relanya negara Arab menerima Israel.



Perang ini kembali dimenangkan Israel. Meski perang terbuka tidak ada lagi sesudahnya, namun konflik dengan intensitas rendah masih berlangsung hingga saat ini. Pada 13 September 1993 melalui kesepakatan Oslo, Palestina dan Israel sama-sama mengakui kedaulatan masing-masing. Namun faksi Hamas tidak menyetujui keputusan tersebut sehingga terus mendapatkan tekanan dari Israel hingga saat ini. Ratusan ribu orang tewas akibat konflik ini.

Perang Salib

Merupakan perang untuk merebutkan Yerussalem yang meluas menjadi konflik antar agama paling dahsyat sepanjang sejarah, dimulai sejak kaum Kristiani yang direstui Paus atas nama agama Kristen berusaha merebut kembali wilayah Yerussalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Islam. Perang ini berlangsung selama beberapa periode dari abad ke-9 hingga abad ke-16 Masehi. Perang Salib pertama dilancarkan pada 1095 oleh Paus Urban II.



Perang ini mencuatkan nama Salahudin Al Ayyubi dan Richard “The Lion Heart” sebagai pahlawan di kedua belah pihak. Perang ini sedikit banyak memberikan pengaruh dalam mengantarkan Eropa menuju zaman Renaissance. Hingga saat ini, istilah Perang Salib masih dipakai untuk menunjukkan konflik antar agama yang berlangsung hingga saat ini.





Ekspansi Mongol
Ekspansi Mongol adalah sebuah ekspansi besar bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan untuk menaklukan wilayah Eurasia pada awal abad ke-13. Dengan membawa pasukan berkuda dalam jumlah besar dan amat terlatih, Genghis Khan berhasil menebar teror di seantari Eurasia selama 1 dasawarsa.
 


Genghis Khan berhasil menguasai Tiongkok, mengalahkan Rusia, menghancurkan kekaisaran Persia, mencaplok Polandia dan Hongaria, serta meluluh-lantahkan Baghdad sebagai pusat kekhalifahan Islam pada masa itu. Cara dan tujuan Ekspansi Genghis Khan berbeda dengan kaisar-kaisar sebeumnya. Ia menghancurkan apa saja di depan mata, tanpa pandang bulu. Ia menyerang bukan untuk memerintah, melainkan untuk menjarah, memerkosa, dan menculik gadis-gadis untuk mereka bawa ke negerinya, hal inilah yang membuatnya di takuti di seluruh Eurasia.

Perang Dunia II

Berlangsung dari tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945 ditiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa. Di Eropa, Adolf Hitler sebagai kanselir Jerman yang berusaha membangkitkan kembali kejayaan Jerman melalui fasisme terlebih dahulu menyerang Polandia. Selanjutnya dengan dibantu oleh Italia dan Uni Soviet, Jerman terus memperluas wilayah pendudukannya




Di Asia, Jepang secara mendadak menyerang pangkalan laut AS di Pearl Harbour pada 7 Desember 1941, menyeret Asia sebagai medan Perang Dunia II. Amerika Serikat yang semula tidak ikut berperang mulai mengangkat senjata melawan blok Axis, bergabung bersama Inggris dan Perancis. Uni Soviet yang tiba-tiba diserang oleh sekutunya sendiri, Jerman melalui Operasi Barbarossa pada 1941 balik memusuhinya dan memulai rangkaian kekalahan Jerman. Perang berakhir pada 14 Agustus 1945 dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu setelah dua kotanya, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Perang ini mengakibatkan 50.000.000 tewas, lahirnya PBB, dan munculnya Uni Soviet dan Amerika Serikat sebagai negara adidaya.

Perang Dunia I

Perang ini berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918 dilatarbelakangi Pangeran Franz Ferdinand dari Austria dibunuh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo. Perang ini menghadapkan blok sentral (Austria, Jerman, Turki, Bulgaria) dengan blok sekutu (Rusia, Perancis, Inggris, Kanada, Italia, Amerika Serikat).



Perang ini menjadi tonggak runtuhnya kekuasaan monarki absolut di seluruh dunia. Selain itu empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman dan Hohenzollern, yang mempunyai akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang. Perang ini menewaskan 40.000.000 orang di seluruh dunia dan munculnya depresi ekonomi 1929.


Perang Napoleon

Perang ini timbul selama Napoleon Bonaparte memerintah Perancis dari 1799 hingga 1815 dan berdampak luas di Eropa. Napoleon Bonaparte yang berhasil merebut kekuasaan di Perancis melalui sebuah kudeta 18 Brumaire menata ulang sistem kemiliteran di Perancis dan secara mengejutkan berhasil memperluas kekuasaan Perancis hingga menguasai hampir seluruh wilayah Eropa.
Namun Perancis tidak berdaya melawan Inggris dan Rusia. Perang Napoleon berakhir ketika ia mengalami kekalahan dalam Pertempuran Waterloo (18 Juni 1815) dan disepakatinya pakta Paris yang kedua. Jumlah korban sekitar 3.250.000 sampai dengan 6.500.000 juta jiwa.



Zaman Manusia Purba



Perhitungan genetis mengindikasikan bahwa silsilah kera yang mengarah pada Homo sapiens bercabang dari garis keturunan yang mengarah pada simpanse (kerabat terdekat manusia modern yang masih hidup) sekitar lima juta tahun yang lalu.[8] Menurut para ahli, genus Australopithecine, yang kemungkinan besar merupakan kera pertama yang berjalan tegak, berangsur-angsur menurunkan genus Homo. Manusia modern secara anatomi muncul di Afrika sekitar 200.000 tahun yang lalu, dan mencapai pemutakhiran perangai sekitar 50.000 tahun yang lalu.[9]`



Manusia modern menyebar secara cepat dari Afrika menuju kawasan bebas es di Eropa dan Asia sekitar 60.000 tahun yang lalu.[10] Penyebaran pesat umat manusia menuju Amerika Utara dan Oseania terjadi pada klimaks Zaman Es terkini, ketika suhu kawasan pada masa kini sangat tidak layak huni. Akhirnya umat manusia menghuni hampir dari seluruh bagian bebas es di muka Bumi sampai akhir Zaman Es, sekitar 12.000 tahun yang lalu. Makhluk hominid lainnya seperti Homo erectus menggunakan peralatan kayu dan batu sederhana selama ribuan tahun, dan seiring waktu, peralatan yang dipakai terus diperbagus dan lebih kompleks. Pada waktu yang sama, umat manusia mulai menggunakan api untuk memasak dan menghangatkan tubuh. Pada periode Paleolitik, mereka juga mengembangkan bahasa dan repertoar konseptual untuk pemakaman sistematis bagi kerabat yang meninggal dan penghiasan diri bagi yang masih hidup. Ekspresi artistik awal dapat ditemukan dalam bentuk lukisan gua dan ukiran yang dibuat dari kayu atau batu. Selama periode ini, umat manusia bekerja sebagai pemburu-pengumpul makanan, dan pada umumnya hidup nomadik; mereka berburu dan mengumpulkan makanan, dan kerap tinggal berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Kemunculan peradaban


Revolusi Neolitik, bermula sekitar 8.000 SM, ditunjukkan oleh perkembangan pertanian yang mengubah gaya hidup umat manusia secara drastis. Pertanian cocok untuk populasi yang sangat padat, dan pada akhirnya terorganisasi menjadi wilayah berdaulat. Pertanian juga menghasilkan surplus makanan yang mampu menyokong kehidupan orang-orang yang tidak terlibat langsung pada produksi pangan. Perkembangan pertanian menghantarkan manusia pada pendirian kota-kota pertama di dunia. Kawasan tersebut merupakan pusatperdagangan, pabrik, dan kekuatan politik yang hampir tidak menghasilkan pangan dengan sumber daya sendiri. Kota menciptakan simbiosis dengan desa di sekelilingnya. Kota menerima produk pangan dari desa dan sebagai gantinya kota menyediakan produk pabrik serta perlindungan dan kendali militer yang berstrata.[11][12][13]
Perkembangan kota-kota sepadan dengan munculnya peradaban.[14] Peradaban awal muncul pertama kali di Mesopotamia hulu (3500 SM),[15][16] diikuti dengan peradaban Mesir di sepanjang sungai Nil (3300 SM)[4] dan peradaban Harappa di lembah Indus (di masa kini merupakan wilayah Pakistan; 3300 SM).[17][18] Masyarakat tersebut mengembangkan sejumlah karakteristik yang sama, misalnya pemerintahan pusat, struktur sosial dan perekonomian yang kompleks, sistem tulisan dan bahasa yang canggih, dan agama serta budaya yang khas. Aksara merupakan perkembangan penting lainnya dalam perkembangan sejarah manusia, karena mendukung administrasi kota-kota dan membuat pengungkapan gagasan menjadi lebih mudah.
Saat peradaban berkembang menuju bentuk yang lebih kompleks, demikian pula yang terjadi pada agama, dan bentuk pertama dari ragamnya tampak dimulai pada periode tersebut.[19][20][21] Benda-benda tak hidup seperti Matahari, Bulan, Bumi, langit, dan laut kerap didewakan.[22] Ruangan suci didirikan, dan berkembang menjadi pembangunan kuil, lengkap dengan hierarki kependetaan dan jabatan lainnya yang kompleks. Tipikal zaman Neolitik adalah kecenderungan untuk memuja dewa-dewi antromorfis. Salah satu teks keagamaan kuno yang masih lestari adalah Teks Piramida, dibuat oleh bangsa Mesir, yang tertua dibuat sekitar tahun 2400 dan 2300 SM.[23] Berdasarkan ekskavasi di kompleks kuil Göbekli Tepe ("Bukit Perut Gendut") di Turki selatan yang berdiri sejak 11.500 tahun yang lalu, para arkeolog berpikir bahwa keberadaan agama mendahului Revolusi Pertanian daripada muncul setelah revolusi itu dimulai, sebagaimana diasumsikan pada umumnya